Wednesday 7 November 2018

Bongkar Rahasia Mudah Membaca Kuning

Selamat pagi sahabat santri master, bagaimana kabar anda kali ini? semoga kita semua dalam keadaan yang baik-baik saja dan tentunya di rahmati oleh Tuhan, pada artikel-artikel yang sebelumnya saya telah membahas banyak hal seputar dunia pesantren, dan kali ini saya akan membahas sebuah hal erat hubungannya dengan pesantren yaitu cara mudah membaca kita kuning.

Bongkar Rahasia Mudah Membaca Kuning


Bagi seseorang yang pernah merasakan hidup di pesantren tentunya tidak asing lagi dengan yang namanya sebuah kitab, apalagi kitab kuning. Namun, sayangnya tidak semua santri yang sudah lulus ataupun keluar dari pesantren hanya beberapa saja yang dapat membaca kitab kuning.

Cara Mudah Membaca Kitab Kuning

Nah, maka dari itu kali ini santri master akan mengupas tuntas mengenai Rahasia mudah cara membaca kitab kuning, adapun untuk dapat membaca kitab kuning diperlukan langkah-langkah, step demi step yang akan saya jelaskan dibawah ini:

Penguasaan Ilmu Nahwu

Kitab kuning merupakan sebuah kitab yang berbeda dengan kitab pada umumnya, kitab yang pada umumnya, semuanya sangat lengkap mulai dari harokat bahkan artinya, sementara kitab kuning hanyalah berupa kumpulan kalimat arab tanpa dilengkapi sebuah harakat dalam setiap hurufnya.

Maka dari itu, untuk dapat membaca kitab kuning ada sebuah analisa yang harus dikuasai oleh seseorang  untuk mampu membacanya. Dan sebuah alat analisa itulah yang disebut Ilmu Nahwu.

Apakah itu Ilmu Nahwu?

Ilmu nahwu adalah sebuah ilmu yang didalamnya membahas tentang sebuah pengharokatan lafadz arab serta membahas berubahnya akhir kalimat pada sebuah kalimat arab. Berdasarkan keterangan yang saya kutip dari kitab nahwu jurumiyah juz dua didalamnya menjelaskan Ilmu Nahwu adalah Ilmu

Pemahaman Ilmu Shorof

Dan tak kalah pentingnya dengan ilmu nahwu adalah ilmu shorof, apakah ilmu shorof itu? ilmu shorof adalah sebuah ilmu yang membahas perubahan sebuah makna kalimat dengan mengacu pada sebuah wazan tertentu. Adapun dalam ilmu shorof ada beberapa istilah yang berkaitan dengannya seperti tasrifan, kemudian wazan dan lain-lain.

Nah apabila teman-teman ingin membaca sebuah kitab kuning maka ada baiknya untuk memperdalam kedua ilmu diatas tersebut. Bahkan dalam beberapa riwayat menyebutkan bahwa ilmu nahwu dan ilmu shorof merupakan dua elemen yang tidak dapat dipisahkan. Adapula yang mengatakan pada sebuah pepatah bahwa ilmu nahwu dan ilmu shorof adalah Ibu dan Bapak dari segala ilmu.

Jadi, Ketika seseorang sudah dapat membaca kitab kuning secara lancar, maka dipastikan seseorang tersebut sudah benar-benar faham akan ilmu nahwu dan ilmu shorof. Sebab untuk dapat membaca kitab kuning dengan mudah diperlukan sebuah penguasaan sebuah ilmu yang disebut dengan ilmu nahwu dan ilmu shorof.

Selengkapnya

Wednesday 24 October 2018

Cara Mudah Membuat PTK SD SMP SMA Lengkap

Sahabat Santri master - Pada kali ini saya akan memberikan sebuah penjelasan terkait cara membuat PTK bagi SD, SMP, SMA. Bagi anda yang saat ini mencari cara ataupun kebingungan dalam mengerjakan PTK, maka anda sangat tepat sudah berkunjung di blog santri master pada kali ini. Karena saya kan memberikan akses download PTK lengkap bagi anda semuanya. Namun ada baiknya anda membaca ulasan mengenai cara menyusun PTK berikut ini.

Cara Mudah Membuat PTK SD SMP SMA Lengkap

Cara membuat atau menyusun PTK yang baik dan benar

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai bagian dari penelitian tindakan (action research) yang dilakukan di kelas bertujuan memperbaiki mutu praktik di kelas. sedangkan tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik. PTK makin diminati dan menjadi prioritas di kalangan para guru. Oleh karena itu, pengetahuan tentang PTK makin dibutuhkan. Masih banyak guru yang membuat karya tulis ilmiah (KTI) menyebut tulisannya sebagai PTK, tetapi sebenarnya belum atau bahkan bukan PTK.

Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian deskriptif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Di antara jenis penelitian  tersebut yang diutamakan dan disarankan adalah penelitian tindakan kelas.

Dalam penelitian tindakan terdapat kata tindakan, artinya  dalam hal ini guru  melakukan sesuatu. Arah dan tujuan penelitian yang dilakukan oleh guru harus jelas, yaitu untuk kepentingan peserta didik dalam meningkatkan hasil belajarnya,  bukan untuk kepentingan guru.

Cara menyusun PTK beserta format PTK yang benar

Setelah melakukan PTK, guru dituntut untuk dapat menulis laporannya. Dalam penyusunan laporan, perlu mengikuti garis besar sistematika yang umum digunakan. Untuk memudahkan menulis laporan, terlebih dahulu harus dikembangkan format atau struktur laporan.

Secara garis besar, laporan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
  • bagian pembukaan
  • bagian isi
  • bagian penunjang.

Bagian pembukaan terdiri atas halaman judul, halaman pengesahan, dan abstrak.

Bagian isi terdiri atas pendahuluan, prosedur, hasil dan pembahasan, simpulan dan rekomendasi atau saran. 

Bagian penunjang terdiri atas daftar pustaka, lampiran-lampiran yang perlu, dan lampiran instrumen penelitian. Penjelasan rinci, dapat diperhatikan contoh salah satu format laporan PTK berikut ini. 

CONTOH FORMAT LAPORAN PTK


  • Halaman Judul 
  • Halaman Pengesahan
  • Abstrak
  • (Bahasa Indonesia + Bahasa Inggris, maksimum masing-masing 150-250 kata )
  • KATA PENGANTAR
  • DARTAR ISI
  • DAFTAR TABEL
  • DAFTAR GAMBAR
  • DAFTAR LAMPIRAN

BAB I    PENDAHULUAN


A. Masalah dan latar belakang masalah 

Uraikan secara lugas masalah yang ingin ditanggulangi, penyebab timbulnya masalah tersebut, dan tingkat masalah yang ingin ditanggulangi oleh peneliti.

B. Rumusan masalah

Uraikan secara singkat bentuk tindakan yang akan diambil (misal: mengapa berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi/ TIK?), argumentasi teoretik dan/atau empirik pemilihan tindakan, dan rumuskan hipotesis tindakan sebagai landasan tindakan yang digunakan (bila dipandang memungkinkan).

C. Tujuan penelitian

Uraikan hasil penelitian yang diharapkan (anticipated results) dari penelitian ini.

D. Ruang Lingkup Penelitian

Sebutkan lingkup atau batas- batas tindakan yang akan diambil peneliti.

E. Manfaat penelitian

Uraikan secara jelas manfaat hasil penelitian bagi sekolah (misalnya: pengembangan kurikulum,  kebijakan, guru, maupun siswa, dsb.)

BAB II    PEMBAHASAN, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 

A. Pembahasan

Uraikan dengan seksama dan deskriktif variabel penelitian anda (Uraikan variabel X dan Y)

B. Kerangka pikir 

Sintaks dari hasil analisa variabel penelitian yang berbentuk skema yang menghasilkan sebuah pernyataan

C. Hipotesis

Berisi dugaan sementara calon peneliti terkait variabel penelitian yang biasanya ditandai dengan kalimat :jika... maka...

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS  

A.  Setting Penelitian

Sebutkan lokasi penelitian, waktu penyelenggaraan penelitian (misal: Semester I, II, bulan, tahun, dst.), dan karakteristik kelompok sasaran yang menjadi subjek penelitian, serta bentuk aktivitas penggunaan ICT dalam pembelajaran.

B. Prosedur Penelitian

1. Gambaran Umum Penelitian

Uraikan gambaran umum penelitian yang dilakukan termasuk jumlah dan prosedur siklus penelitian yang dilakukan.

2. Rincian Prosedur Penelitian 

a. Persiapan Tindakan 
Sebutkan persiapan apa saja yang dilakukan (seperti analisis diagnostik untuk menspesifikasi masalah dan rincian penyebab timbulnya masalah), pembuatan alat-alat  berbasis TIK dalam rangka tindakan, dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan di kelas

b. Implementasi Tindakan
Deskripsikan tindakan yang akan diambil, skenario kerja tindakan, dan prosedur tidakan yang digunakan peneliti

c. Pemantauan dan Evaluasi 
Uraikan Prosedur pemantauan dan evaluasi tindakan, alat- alat pemantauan dan evaluasi yang digunakan, beserta kriteria keberhasilan tindakannya

d. Analisis dan Refleksi  
Uraikan prosedur analisis hasil pemantauan dan refleksi terhadap tindakan yang telah diambil, tim yang terlibat dalam analisis hasil pemantauan dan refleksi, kriteria dan rencana bagi tindakan daur ulang.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sajikan hasil penelitian atau temuan setelah tindakan dilaksanakan dan penyajian temuan harus sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, dan dilakukan pembahasan secara lengkap tentang temuan atau hasil PTK tersebut. Pembahasan hendaknya memberikan penjelasan tentang kegagalan maupun keberhasilan penerapan TIK dalam pembelajaran, tentu bila salah satu atau keduanya ada, suatu tindakan

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN  

A. Simpulan

Simpulkan hasil penelitian yang diperoleh secara lengkap, sesuai dengan masalah yang diteliti

B. Saran- saran

Ajukan saran- saran untuk penerapan hasil penelitian dan kemungkinan penelitian lebih lanjut dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampirkan
 (a) model program/materi pembelajaran berbasis TIKmultimedia yang sekaligus memperlihatkan skenario tindakan, (b) instrumen penelitian, (c) data pendukung (contoh: hasil rekap tabulasi data, foto dan lainnya), dan (d) lain-lain.

Laporan PTK dibuat setelah penelitian selesai dilakukan dan setelah data diperoleh dari lapangan kemudian dianalisis. Jadi laporan bukanlah karangan si penulis yang dibuat tanpa disertai data dan informasi yang diperoleh di lapangan. Untuk memudahkan menulis laporan lakukanlah hal-hal berikut:

  1. Kembangkan judul atau sub judul untuk setiap bagian dari format yang dikembangkan untuk memberi isi pada laporan tersebut.
  2. Tuliskan apa yang ada dalam pikiran Anda, baik itu isi, fakta, konsep atau informasi lainnya, tanpa memikirkan bentuk dan susunan kalimatnya terlebih dahulu.
  3. Apabila  isi yang Anda inginkan sudah masuk dalam laporan tersebut, betulkan bentuk dan formatnya sesuai dengan bentuk dan format yang dikembangkan.
  4. Betulkan kalimatnya sesuai dengan gramatika, sintaks, dan gaya penulisannya.
  5. Hal lain yang penting dalam menulis laporan PTK adalah sinkronisasi antara masalah, tujuan, hipotesis tindakan, dan kesimpulan. Hal ini sangat  penting, karena masalah sebagai titik tolak dalam melakukan PTK, sehingga hasil dan kesimpulannya harus berupa cara untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa laporan PTK adalah cara untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
Baik teman-teman, saya kira cukup ulasan santri master mengenai cara mudah membuat PTK SD SMP SMA/MA.

Dan Bagi kalian semua, yang ingin mendownload file PTK Lengkap, lansung saja anda akses melalui link ini: PTK Lengkap (Google Drive)
Selengkapnya

Rasa Sayange dan Malaysia

SAYA PUNYA SAHABAT di MALAYSIA


Saya punya sahabat perempuan di Malaysia. Kami kenal pertama dalam suatu pekan festival kesenian di Singapura. Rambutnya panjang. Kulitnya kuning langsat dan bersih. Dan ia ramah-tamah.

Rasa Sayange dan Malaysia


O ya, suka pakai kain Indonesia pula dia. Ketika kami jalan kaki di Orchad Road, melihat pakaian kami, termasuk kainnya yang diriap-riapkan angin seperti rambut panjangnya, banyak orang di jalanan yang menyapa dan menyangka kami dari Indonesia.

Sahabat perempuan saya ini tidak menyangkalnya. Saya pun tak ingin.

Dalam persahabatan, waktu itu seingat saya tak ada pikiran bahwa dia lain bangsa. Paling komunikasi kadang-kadang agak macet karena perbedaan pilihan kata. Misalnya, antara lain, ia bilang “ramai” untuk “banyak”.

Tapi kalau sekadar kegagapan model begitu, toh komunikasi dengan sesama bangsa sendiri juga sering terbata-bata lantaran perbedaan suku. Ada beberapa kata yang lain penerapannya atas sebab pengaruh tata bahasa setempat. Sopir-sopir taksi di Bali kalau mau omong “sebentar lagi (nyampe tujuan)” akan bilang “lagi sebentar”.

Kalau sampeyan nelepon orang Maluku, yang terima bilang orang tujuan sampeyan itu “ada”, juga jangan langsung seneng. Jangan langsung tanya, “mana?” Karena mungkin maksudnya ada itu hidup, tapi orangnya “ada pergi” alias sedang tak di tempat.

Bahkan buat sesama suku bangsa saja komunikasi kerap tersendat. Orang Jawa Solo misalnya, akan bilang “mari” untuk “sembuh” dari penyakit fisik. Orang Jawa Timur menggunakan “mari” untuk “rampung” atau “selesai”. Sembuh dari sakit fisik menurut mereka adalah “waras”. Tapi menurut orang Solo, “waras” berarti sembuh dari penyakit jiwa.

***

Dalam persahabatan, saya baru merasa dia itu agak lain sedikit dibanding sahabat-sahabat saya di Tanah Air, ketika untuk saling berkunjung saja ternyata kami memerlukan paspor. Ke sahabat-sahabat di Indonesia, saya tak memerlukan itu bahkan kadang tak problem kalau ketinggalan KTP.

Saya juga mengalami perasaan aneh sebagai berikut. Setiap ada kabar baik tentang Malaysia, saya sering inget kalau punya sahabat di sana.

Tengah bulan lalu saya dengar University Utara Malaysia bekerja sama dengan lima universitas di Indonesia. Keenam lembaga ini juga kerja bareng Exelcomindo di bidang telekomunikasi dan aerowisata di bidang perhotelan. Mahasiswa yang sedang belajar dapat melakukan prakteknya di kedua industri itu. Ketika itu saya ingat punya sahabat di Malaysia.

Tahun lalu saya dengar juga dari temen, orang Indonesia yang tinggal di sini tetapi lahir di Malaysia karena waktu itu bapaknya sedang bertugas mengajar matematika di sana, bahwa Malaysia terang-terangan mengaku berguru banyak pada orang Indonesia. Termasuk dalam cara membuat jalan tol. Ketika itu saya juga ingat punya sahabat di Malaysia.

Ketika Malaysia waktu zaman Mahatir Mohammad bikin cikal bakal tiga bangunan, Menara Petronas, Bandara KL, dan Sirkuit Sepang, saya ingat bahwa punya sahabat di Malaysia. Lebih-lebih inget ketika bangunan-bangunan yang belum populer itu udah rampung. Tambah inget lagi ketika pihak kehumasan Malaysia berusaha keras agar bintang Hollywood Sean Connery dan Catherine Zeta-Jones shooting film Entrapment di situ sehingga bangunan-bangunan tadi dikenal dunia.

***

Tapi biasanya saya lupa bahwa saya punya sahabat di Malaysia, kalau terdengar berita nggak enak tentang negeri itu. Terutama nggak enak dalam hubungannya dengan Indonesia.

Waktu mengemuka kasus rebutan kawasan dengan Indonesia, misalnya Sipadan, Ligitan dan Ambalat, saya lupa bahwa saya punya sahabat di sana. Begitu juga waktu menyeruak kabar-kabar soal penyiksaan TKI di Malaysia, penganiayaan insan perkaratean dari Indonesia, dan lain-lain. Termasuk ketika ada ribut-ribut kabar bahwa pencurian kayu terutama di Kalimantan dan Papua disokong oleh cukong-cukong Malaysia.

Dan ini, yang terakhir, Rasa Sayange dijadikan lagu latar kampanye pariwisata Malaysia.

Mungkin karena saya kesel tapi nggak tahu musti bilang apa, seperti kekeselan Jhonavid, pemain drum White Shoes and The Couples Company ketika diwawancara buat tulisan ini. Mungkin karena dalam kasus Rasa Sayange ini saya terlalu sibuk mikir keharusan kita buat lebih hati-hati di masa depan, seperti sikap komponis Addie MS dan Miss Indonesia 2006 Nadine Chandrawinata ketika diwawancara untuk maksud serupa.

Kesel dan pikiran ke depan bikin orang lupa yang lain-lain saat ini. Makanya saya lupa punya sahabat di Malaysia.

Atau mungkin karena sahabat saya cuma satu di sana. Tapi para pejabat mustahil cuma punya satu sahabat di sana. Mereka sebagian naik melalui jenjang karir, terutama yang di Departemen Luar Negeri. Sepanjang jenjang kenaikan jabatannya itu mereka pasti banyak punya kenalan dan sahabat di Malaysia.
Selengkapnya

Tuesday 23 October 2018

TENTANG YANG DI ATAS

Please forgive me because I don't have enough time to translate Sujiwo Tejo's column that published weekly in Harian Seputar Indonesia every Friday. But I think it's necessary to know or get closer to him throuh his written. So I try to posting all his column by now. Thanks and I hope you all will enjoy those
TENTANG YANG DI ATAS

TENTANG YANG DI ATAS


Tadinya tulisan ini saya tujukan buat ibu-ibu tertentu. Ibu-ibu yang mendambakan putra-putrinya kelak punya pendapatan yang pasti per bulannya. Tiap akhir atau awal bulan tidak kelimpungan maupun berdebar-debar akan asap dapurnya sebulan ke depan.


Tapi seorang temen ngingetin, ya kalau kayak gitu mah setiap ibu-ibu kepengin. Ya, sudah. Ndak papa. Gus Dur bilang, “gitu aja kok repot.” Ya, saya tujukan saja tulisan ini buat semua ibu-ibu.


Bahwa, punya penghasilan tetap nggak mendorong manusia untuk senantiasa, setiap seperjutaan detik bahkan, ingat Tuhan. Selalu berharap-harap akan uluran tangan-Nya.


Bahwa, orang yang punya pendapatan tetap apalagi dengan segala tunjangannya, akan kerap terjebak dalam formalitas pengingatan Tuhan. Ia mengingat Tuhan setidaknya saat shalat, ke gereja, ke vihara dan sebagainya. Di luar itu Tuhan terlupakan.


Buat apa selalu mengingat-ingat Tuhan kayak kita selalu ingat kekasih? Hari ini setelah demam beberapa hari tiba-tiba anak dinyatakan positif demam berdarah, hari ini juga ia bisa membawanya ke rumah sakit dengan langkah pasti.


Beda dibanding kepala rumah tangga yang tak punya penghasilan pasti. Mau membopong anak ke rumah sakit, makin muncul “wajah” Tuhan yang sebelumnya telah muncul senantiasa. Mungkin sambil bergumam, “Tuhan, aku nggak ada uang. Kau tahu itu. Tapi anak ini adalah titipanmu jua, aku yakin, kau tak akan berpangku tangan. Never!”


Di rumah sakit, sambil membayangkan saat-saat kesembuhan anaknya, mungkin kepala rumah tangga itu akan berkata, “Tuhan, aku sudah nggak tahu lagi akan nyari uang di mana. Tapi aku akan berjalan. Entah ke mana. Bimbing dan arahkan langkah kaki dan hatiku, sehingga perjalanan ini menghasilkan duit buat bayar rumah sakit.”


Begitu dan seterusnya.


Ibu-ibu, bukankah indah memiliki anak yang selalu ingat akan Tuhannya? Yang berdoa secara sungguh-sungguh dan konkret, karena ketakutannya konkret, kecemasannya pun nyata? Yang doanya nggak basa-basi? Dan yang ingat akan Tuhannya bukan saja tatkala di mesjid atau gereja tapi melupakannya begitu berada di rapat kabinet, sidang di DPR maupun tempat-tempat kerja lainnya?


***


Ibu-ibu, kalau sampeyan kebetulan warga Surabaya kali aja pernah diajak melukis oleh Cak Kandar bersama seribuan lebih perempuan. Saya mau cerita, abis peristiwa besar yang belum lama berlangsung itu, saya ketemu Cak Kandar di kota yang sama.


Kaitannya dengan tulisan ini adalah penuturan Cak Kandar, yang dulu dikenal sebagai pelukis bulu ayam, di awal-awal karir keseniannya. Rezeki nggak mulus. Hidup setengah luntang-lantung. Tapi, katanya, justru dengan itu ia selalu ingat Tuhan. Sampai suatu hari, karena rezeki juga masih seret, ia marah-marah kepada kekasihnya…ya Tuhan itu.


“Waktu itu saya betul-betul marah. Sampai keluar dari mulut saya: Tuhan, kalau sampai pameran saya selesai dan Adam Malik (waktu itu wakil presiden) tidak melihat, aku tidak percaya kamu ada!” kisah Cak Kandar. Keesokan harinya ia merinding. Telepon yang ia angkat adalah dari protokol wakil presiden yang memberi tahu Adam Malik akan melihat lukisan Cak Kandar.


Bisa saja sih, kerja kantoran, dengan pendapatan fixed, tetap bakal membuat seseorang religius dalam arti mengingat Tuhan tak henti-henti. Tapi biasanya setelah melalui “tamparan” peristiwa nyata yang mau nggak mau bikin orang jadi religius.


O ya…sebelum berlanjut…agar tak rancu…Saya ingin bedakan religi dan religiusitas, yang saya sarikan dari pendapat almarhum Romo Mangunwijaya.


Religi itu agama. Religiusitas itu rasa kebertuhanan setiap saat. Orangnya disebut religius. Orang yang religius kemungkinan besar punya agama. Apapun agamanya. Tapi orang yang beragama belum tentu religius karena misalnya, ia cuma ingat Tuhan ketika shalat atau ke gereja, dan abis itu lupa Tuhan sehingga tingkah laku kesehariannya (ya korupsinya, ya tipu-tipunya, ya culas-culasnya) tak ada kaitan sama sekali dengan sajadah maupun gerejanya...


Kembali ke laaapt…eh ke topik. Ya, harus ada tamparan peristiwa konkret yang membuat orang-orang kantoran, yang beragama tapi tak religius, itu yakin bahwa Tuhan betul-betul ada dan nyata.


***


Dua pekan lalu seorang pegawai, staf senior saya, yang berkantor di kawasan Kuningan mengalami kecelakaan kecil di jalan raya. Dia bermobil, bersama teman sekantornya. Dan lawannya adalah pengendara sepeda motor dengan helm menutup wajah penuh-penuh.


Kecelakaan itu tak membuat berhenti kedua pihak. Tapi, karena kesal, ketika mobil kembali melaju, si bapak ini mengumpat abis pengendara sepeda motor. Temannya bahkan mengingatkan jangan sampai berlebihan nyumpahin. Masih juga bapak ini mengumpat, bahkan sampai nyumpahin agar pengendara sepeda motor itu mati.


Sesampai di kantor, telepon berdering. Yang ngangkat teman bapak itu. Berita duka. Ya, tak jauh dari kecelakaan tadi si pengendara sepeda motor kemudian terjatuh. Mati. Dan, ternyata, ia adalah anak si bapak itu sendiri.


Terserah ibu-ibu, tetap berkeinginan anak kelak punya penghasilan tetap dan biarkan religiusitasnya datang setelah “tamparan” peristiwa? Atau biarkan anak punya cita-cita nggak jadi orang kantoran? Musim liburan, musim yang penuh waktu buat ngobrol dengan anak-anak.

Selengkapnya