Baca Juga
Hilangkan kolesterol jahat dengan terong ungu.
Salah satu menu favorit Bambang Saristyawan di Jakarta Selatan adalah pecak terong Buah terong itu disayur santan sehingga menggugah selera. Masyarakat kita memang menggemari berbagai olahan terong. Tidak hanya lezat, sayuran buah itu menjadi penyelamat untuk para penderita kolesterol sebagaimana hasil riset Refilia Rukmanasari dan rekan di Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Mereka membuktikan melalui uji praklinis bahwa ekstrak kulit terong ungu dapat menurunkan low density lipoproteir (LDL) darah.
Dalam riset ilmiah itu, Refilia menggunakan 30 Rattus norvegicus jantan berumur rata-rata. 2 bulan dengan bobot rata-rata 200 gram. Ia membagi menjadi lima kelompok perlakuan. Kelompok pertama kontrol negatif, kelompok dua kontrol positif, dan kelompok ketiga sampai kelima adalah kelompok dengan ekstrak kulit terong ungu dosis 25 mg, 50 mg, dan 100 mg/200 gram per hari.
Turun
Semua kelompok mendapat pakan lemak babi 3 gram/200 gram BB/hari dan kuning telur bebek 2 gram/200 gram BB/hari. Kelompok tiga, empat, dan lima mendapat ekstrak kulit terong ungu dengan dosis berbeda. LDL rata-rata sebelum perlakuan pada semua kelompok masih jauh di bawah nilai batas maksimal yaitu 70 mg/dl. Perlakuan dilakukan selama 21 hari. Setelah tiga pekan, hewan uji dipuasakan selama 12 jam untuk kemudian diambil darahnya.
Penurunan kadar LDL terjadi pada kelompok dua, tiga, dan empat. Kelompok dua dengan perlakuan kontrol positif menunjukkan penurunan kadar LDL tertinggi yaitu 19 mg/dl. Kelompok tiga menunjukkan penurunan paling banyak di antara ketiga kelompok yang diberikan ektrak kulit terong ungu yaitu 16,5 mg/dl. Walaupun penurunan lemak jahat pada kelompok empat tidak terlalu berbeda yaitu 16 mg/dl. Kelompok pertama yang tanpa perlakuan ekstrak kulit terong ungu dan Cholvastin menunjukkan peningkatan kadar LDL darah yang tinggi yaitu 57 mg/dl. Kelompok lima juga menunjukkan peningkatan kadar LDL darah, walaupun tidak sebanyak kelompok satu, yakni 6 mg/dl. Hasil itu menunjukkan semakin besar dosis pemberian ekstra kulit terong ungu, semakin kecil penurunan kadar LDL darah tikus putih.
Dalam risetnya Refilia menjelaskan hal itu karena keterbatasan jumlah reseptor di dinding usus dan adanya penurunan afinitas atau kemampuan pengikatan nasunin oleh reseptor. Nasunin merupakan antosianin yang terdapat pada kulit terong ungu yang memiliki efek untuk menurunkan kadar kolesterol. Semakin besar dosis ektrak kulit terong ungu yang diberikan, semakin besar jumlah nasunin dalam usus. Dampaknya terjadi kejenuhan dan penurunan afinitas peningkatan nasunin oleh reseptor. Penurunan itu menyebabkan semakin kecil penghambat penyerapan kolesterol di usus.
HDL alias kolesterol baik pada darah tikus sebelum perlakuan masih di atas batas minimal yaitu 30 mg/dl. Pemberian ekstrak kulit terong ungu tidak berpengaruh meningkatkan kadar HDL darah tikus putih. Justru tercatat terjadi penurunan HDL. Pada kelompok pertama tidak terlihat penurunan kadar HDL darah. Penurunan terlihat pada keempat kelompok lainnya. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok empatyaitu 19 mg/ dl. Menurut Refilia hal itu terjadi karena adanya mutasi genetik pada tikus putih. Akibatnya terjadi penurunan metabolisme dan peningkatan katabolisme pada HDL.
Penurunan HDL kelompok dua, tiga, dan lima, yaitu sebesar 14,5 mg/dl, 13 mg/ dl, dan 8 mg/dl. Menurut alumnus Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret itu, penurunan kadar HDL pada kelompok tiga dan empat karena oleh cara kerja nasunin yang menghambat absorbsi kolesterol di usus. Penghambatan itu menurunkan perolehan kolesterol oksigen sehingga sintesis HDL di hati menurun. Sedangkan penurunan kadar HDL pada kelompok lima disebabkan karena peningkatan ringan kadar LDL alias lemak jahat. Akibatnya HDL dalam plasma mengalami katabolisme setelah digunakan untuk mengangkut LDL kembali ke hepar.
Terong
Menurut dr Edy Purwanto MSi Med SpPK, dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sragen, kolesterol merupakan zat yang dibutuhkan di dalam tubuh. Namun jika kadarnya kurang atau lebih maka akan menimbulkan penyakit. Saat kadar kolesterol tinggi maka zat-zat pro inflamasi serta zat-zat pro-oksidan akan muncul. Akibatnya menumbulkan penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah.
Jika terjadi di saraf, maka akan menimbulkan penyakit stroke, penebalan di jantung menyebabkan penyakit jantung, di ginjal menyebabkan penyakit ginjal, dan di mata dapat menyebabkan kebutaan. Kadar kolesterol dalam tubuh dapat meningkat karena gangguan sel. Terjadi ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran, seperti banyak makan, tetapi kurang aktif.
Warna ungu pada terong yang menandakan kandungan antosianin yang memiliki banyak manfaat. Herbalis di Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ujang Edi belum pernah menganjurkan pasiennya memakan terong ungu untuk menurunkan kadar kolesterol. Namun Ujang mengetahui khasiat terong ungu sebagai anti kolesterol. “Saat berkumpul dan ada lalapan terong ungu saya biasanya hanya memberi tahu bahwa terong ungu lebih baik daripada terong hijau dalam menurunkan kolesterol,” ujar Ujang.
Menurut Ujang terong ungu memang sudah terkenal khasiatnya dari zaman dahulu. Beberapa khasiat terong ungu untuk menormalkan tekanan darah, baik dari tekanan darah rendah atau tinggi. Selain buah, batang dan daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai herbal untuk menyembuhkan luka. Daun yang ditumbuk dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan bisul pada kulit. Batang mudanya yang ditumbuk dapat ditempelkan pada luka saya untuk mempercepat penyembuhan luka.
Salam Santri Master.
0 Comments: